Ogah Antre Panjang di Pos

a 8 - Ogah Antre Panjang di Pos

Ini mempunyai tujuan supaya tidak ada keramaian dalam tempat pengecekan kesehatan hingga meminimalkan penyebaran Covid-19.

Faksinya akan bekerjasama dengan lapangan terbang lain di bawah lindungan Angkasa Pura II dan Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) Kemenhub, berkaitan e-HAC penumpang yang akan kembali lagi lewat Lapangan terbang Soetta.

Dengan cara itu, penumpang tak perlu menanti waktu yang lama di terminal kehadiran dan langsung bisa tinggalkan lapangan terbang Soekarno-Hatta. (Pramita Tristiawati)

 

Penimbunan pecinta rapid tes antigen dan PCR test di Lapangan terbang Soekarno Hatta, rupanya tidak cuma untuk kebutuhan penerbangan saja.

Ketua Yayasan Instansi Customer Indonesia (YLKI), Ikhlas Kekal, mendapati, jika ada barisan warga yang akan rapid tes antigen di Lapangan terbang Soekarno-Hatta, pada Senin (21/12/2020) lalu, disebutkan tidak cuman berawal dari calon penumpang pesawat.

“Jadi info yang saya peroleh dari Pak Dirut APII, jika banyak warga yang bukan calon penumpang pesawat lakukan rapid tes antigen di Lapangan terbang Soetta,” kata Ikhlas waktu dijumpai di Terminal 3 Lapangan terbang Internasional Soekarno-Hatta, Rabu (23/12/2020).

“Rerata mereka ialah penumpang kapal laut dan kereta api yang harus juga mengikutkan rapid tes antigen,” papar Ikhlas.

Hal itu kata Ikhlas berlangsung karena tidak ada sarana untuk lakukan rapid tes antigen di dermaga atau stasiun. Lantas, factor yang lain ialah, warga bersama-sama lakukan rapid tes di Lapangan terbang Soetta karena harga yang murah.

“Di Lapangan terbang Soetta cuman Rp 200ribu, sesaat di dalam rumah sakit harga semakin lebih mahal,” katanya.

“Misalkan saya tempo hari, sempat rapid tes anti-bodi di Lapangan terbang Soetta cuman Rp. 85ribu, tetapi benar-benar jika untuk menyengaja tiba ke sini tetapi bukan untuk naik pesawat sesungguhnya costnya sama juga,” tutur Ikhlas.

 

 

Author: Billy Mitchelle