Okupansi Hotel di Jakarta

a 17 - Okupansi Hotel di Jakarta

Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) DKI Jakarta sekalian Wakil Ketua Umum PHRI Pusat, Sutrisno Iwantono menyebutkan ada kenaikan okupansi hotel di ibukota waktu peristiwa liburan Natal 2020. Kenaikan okupansi sendiri capai 15 % dibanding hari umumnya.

“Saya anggap beini ya telah sedikit ada kenaikan (okupansi) pada Natal ini di banding umumnya. Sekitar di antara 10 sampai 15 % lah dibanding hari umumnya,” tutur ia waktu dikontak Merdeka.com, Sabtu (26/12).

Sutrisno mengutarakan, kenaikan okupansi ini Slot QQ Online memberikan indikasi ada pembaruan keyakinan warga akan keamanan hotel dari paparan virus Covid-19.

Ia memandang ini tidak terlepas dari loyalitas aktor usaha hotel di tanah air untuk mengaplikasikan prosedur kesehatan secara ketat di periode kedaruratan kesehatan karena penebaran virus membahayakan asal China itu.

“Sebab kan biasanya pengunjung hotel itu orang yang dapat memandang lah berapa ketat implementasi prosedur kesehatan di hotel, hingga mereka pilih hotel untuk habiskan waktu liburan Natal. Ini ditunjukkan dengan hotel bukan cluster penyebaran Covid-19,” terang ia. “Sebab kan barusan hotel paling patuh mengaplikasikan prosedur kesehatan dan tamunya relatif terdidik ,” tegasnya.

Disamping itu, kelonggaran ketetapan usaha hotel diinginkan akan jaga trend positif tambahan tingkat okupansi hotel sampai masa Tahun Baru 2021.

“Hingga semoga tahun baru kelak lagi ada pembaruan okupansi ya, untuk rangenya kita belum mengetahui,” tutur ia akhiri.

Tingkat tempat tinggal hotel di Bali capai 80 %. Sesaat di Nusa Dua Bali, tingkat keterisian bertambah 40 %.

 

Author: Billy Mitchelle